November 20, 2013

Pilih mana? Diam, jalan di tempat, jalan tanpa tujuan atau jalan dengan tujuan?


Mencari tema ini di mbak google, seperti mencari jarum di tumpukan jerami.  Lho kok begitu?

Mendengar, melihat teman-teman belakangan ini seolah berjalan tanpa tujuan. Mohon diperjelas, apa benar tanpa tujuan? atau memang ndak ada tujuan? atau malah sebenarnya tujuannya dulu pernah ada, sekarang ndak ada yang mau menentukan tujuan?

Monggo menilik pada diri sendiri dulu. Apakah kita menunggu tujuan baru jalan? Atau kita lebih memilih jalan aja dulu, nantikan ketemu di jalan. Lha iya kalo ketemu? kalo ndak ketemu, hua ha ha ha

Ingat zaman main band-band'nan sewaktu SMP.  Pernah saat manggung, semua pemain sudah siap, gitaris sudah on, basisst sudah on, drummer sudah on, vokalis sudah on pegang mik. Saat MC sudah memperkenalkan band kita, dan semua sudah siap, maksudnya sudah siap main. Tiba-tiba basist kita tanya, ya udah, main.... lagu apa nih yang duluan? Yuk.... tapi ndak ada yang mau mulai. Drummer yang sudah melakukan rovel pukulan pada snare drum, tiba-tiba berhenti, lalu bertanya lho kok belum mulai? lagu apa nih? Nah.....

Kliatannya begini nih yang terjadi bila masing-masing anggota (band) siap di posisinya, di alat masing-masing, siap memainkan lagunya. Tetapi ndak ada yang memberi aba-aba untuk mulai. Atau si-pengatur aba-aba ndak punya "kharisma" untuk didengar anggota lainnya. Ato memang sejak awal ndak ada yang menunjukkan diri sebagai pemimpin atau setidaknya semua ndak ada yang mau memimpin.

Beruntung cerita tadi yang berlangsung di perpisahan SMP tahun 1980-an tersebut hanya terjadi di panggung. Yang walaupun semua mata penonton melihat, tetapi mereka sudah sibuk dengan besek dan makanan di pangkuan masing-masing. Untung...... Kan wong jowo untung terus.....

Nah bagaimana kalo hal tersebut terjadi di kelompok kerja kita, di perusahaan kita, di negara kita, di dunia ini.

Ndak ada pemimpin, atau pemimpinnya ndak mau memimpin, atau justru malah pemimpinnya ndak dianggap pemimpin. Atau malah yang terjadi yang dipimpin ndak mau dipimpin?

Lho jadi enaknya pilih mana sih? diam aja? jalan ditempat (siap-siap doang)? Jalan aja dulu nanti juga ketemu (apanya yang ketemu? halangan, hambatan, atau justru ide nya?) Atau kita nunggu aja kita jalan ato ndak, kan ada orang lain yang nanti memimpin. Nah ini yang paling bahaya, sebab ya kalo nanti ada yang mau memimpin. Kalo ndak? Ya, nanti kalo pemimpinnya cocok, kalo ndak? hi hi hi...

Mosok kayak negara kita ini, berjalan ditempatkah? berjalan tanpa tujuankah? ato kita nunggu aja deh, kan nanti ketemu ide ato ketemu pemimpinnya yang cocok? Lho ini cocok sesuai pilihan penggemar (baca: anggota atau masyarakat) atau Cocok sesuai dengan zamannya?

Menunggu godot nih...kerennya menunggu Ratu Adil. Ratu? ini cewek ato cowok? Haaalaaaaaaah... makin panjang nih.

Monggo...



Jakarta 09:41, 20Nop2013

No comments:

Post a Comment