November 20, 2013

Melihat Orang Dilukai

Pagi ini membaca sepintas berita dr warta kota bahwa salah satu direktur WIKA, perusahaaan BUMN konstruksi terkemuka terjatuh dr JPO dan terluka parah. Apa yg sy pikirkan? Waduh kasian amat? Apa ndak dikawal? Apa sdh sadar dia lewat lokasi yg berbahaya? Apa sudah ada yang memperingatkan?

Banyak pertanyaan, tapi apa masih perlu jawaban?

Apa dia memperoleh penglihatan? Apa sudah ada tanda yg beliau peroleh sebelumnya? Atau keluarga atau orang terdekat melihat tanda sebelumnya?

Ya jelas ndak ada yang tau, atau kalo ada yang tau kok kesannya kejam, jahat dan bengis ya?

Senin siang saya bertemu sobat kental yg bercerita tentang bagian dari pekerjaannya yang mulai dilucuti oleh atasannya. Dan pagi ini pula menyampaikan ke saya, eh...ternyata apa yang menjadi tugas satu-satunyapun dilucuti. Telanjang, bugil, ditengah keramaian. Being nobody, not important apalagi not urgent dan not as a matter in this group.

Jadi ingat peristiwa mbah dan ibu menjelang meninggalnya, rasa dan roso hati ini dibuat campur aduk, kesal, kasian, sekaligus peduli. Yang kata orang tua yg melihatnya adalah biar nanti kalo berpisah, terpisah, ditinggal, meninggal, ndak ada rasa roso terikat, tergantung dan diberati.

Puji Tuhan... Mungkin ini yang terselip di hati.


Jakarta 07:59, 20Nop2013

No comments:

Post a Comment