November 22, 2013

Orang-orang bermental baja, ditandai dengan 13 hal yang dihindari berikut ini:

Sebagaimana dituturkan oleh Amy Morin (seorang pekerja sosial dan penulis)
1.    Membuang waktu untuk menyesal dan mengeluhkan keadaan.  Anda tidak akan melihat orang bermental baja merasa menyesal pada keadaannya atau diombang-ambingkan karena mereka diperlakukan tidak baik.  Mereka belajar bertanggung jawab atas tindakan dan konsekuensinya. Mereka juga telah mendalami pemahaman bahwa faktanya seringkali dihadapkan hidup ini tidak adil.  Kemampuannya berada dilingkungan, membuatnya memiliki kesadaran diri dan rasa syukur yang tinggi.  Dan bahkan, di situasi yang buruk, respons mereka adalah,"baiklah." atau mungkin justru,"yak, berikutnya..."

2. Menyerahkan Kekuatannya . Orang bermental baja, tidak khawatir tidak memiliki kuasa, yang membuat mereka kelihatan rendah diri dan buruk.  Mereka mengerti bahwa mereka memiliki kendali atas tindakan dan emosinya.  Justru kekuatannya adalah kemampuan mengelola cara mereka merespons.

3. Bingung/gamang dengan Perubahan. Orang bermental baja memahami perubahan dan mereka bersiap akan adanya tantangan.  Mungkin kalo disebut ketakutan terbesarnya adalah BUKANNYA sesuatu yang tidak pasti atau tidak diketahuinya sesuatu yang dihadapi; melainkan bila dia menjadi diam dan tidak bergerak.  Justru menghadapi perubahan lingkungan dan bahkan ketidakpastian, dapat menciptakan energi yang membuatnya bersinar dan "muncul" terbaik.

4. Memboroskan energi untuk hal yang tidak dapat dikendalikannya. Orang bermental baja tidak banyak mengeluh atas jalanan macet, kehilangan barang, atau nggosipin orang lain, sebab menurutnya faktor-faktor ini kan diluar kendalinya.  Pada situasi buruk, mereka memahami bahwa satu-satunya yang dapat dikendalikannya adalah bagaimana cara meresponsnya, dan mereka mengatasinya dengan baik. 

5. Khawatir tidak menyenangkan orang lain. Pernah mendengar tentang ABS-asal bapak senang, atau orang yang senang menjilat atasan? Atau sebaliknya, ada orang yang justru melakukan tindakan yang membuat orang lain sengsara, sebagai wujud bahwa dia kuat, kuasa dan tega melakukannya? Tidak satupun dari pilihan tersebut baik.  Orang bermental baja berani melakukan tindakan baik, bijak dan fair, dan mau menyenangkan orang lain bila dirasakan pantas, tapi dia juga tidak takut juga untuk menyampaikan pendapat (bila berbeda). Mereka mampu untuk menentukan sikap saat orang lain akan marah, dan akan mengarahkan situasi dengan baik dan santun.  Untuk mencapai mental baja seperti ini perlu banyak latihan mental. 
6. Takut akan risiko yang sudah diukurnya. Orang bermental baja bersedia menghadapi risiko yang terukur. Bedakan dengan mengambil risiko kebodohan yang tidak dihitung, diukur dan dimitigasi. Justru dengan kekuatan mentalnya, dia dapat menimbang risiko dibandingkan dengan manfaat yang didapatkan, dan bahkan sudah menghitung skenario terburuk bila suatu hal dapat terjadi.

7. Terombang-ambing oleh masa lalu.  Kekuatan untuk mengakui masa lalu dan belajar hikmahnya -tetapi orang bermental baja dapat menghindari diri dari terseret pada penyesalan atas kekecewaan juga bermegah diri dari keberhasilan masa lalu. Investasi energi mereka berfokus pada optimalisasi hidup di masa sekarang dan mendatang.

8. Mengulang-ulang kesalahan yang sama.   Kita semua mengerti definisi dari kegilaan, kan?  yakni mengulang-ulang tindakan sama dan mengharapkan hasil yang berbeda, bahkan hasil yang lebih baik.  Mereka menerima tanggung jawab penuh atas kejadian di masa lalu, dan belajar dari kesalahannya. Bahkan penelitaian menunjukkan bahwa kemampuan untuk introspeksi diri pada cara yang akurat dan produktif adalah salah satu kekuatan besar yang akan membuat sukses selanjutnya, terutama bagi eksekutif dan wirausaha.

9. Dengki dengan keberhasilan orang lain.  Membutuhkan kekuatan untuk membentuk karakter kebahagiaan sejati dan kesukacitaan atas keberhasilan orang lain.  Mereka yang bermental baja memilikinya. Dan menariknya mereka tidak iri dan dengki saat orang lain berhasil (termasuk walau mereka sebenarnya yang memiliki andil besar dalam keberhasilan tersebut). Kemauan untuk bejerka keras untuk mencapai keberhasilannya, dan tidak tergoda untuk menggunakan jalan pintas.

10. Menyerah setelah Gagal.  Tiap kegagalan memberikan kesempatan untuk memperbaikinya. Bahkan wirausaha hebat mau terjun dalam upaya kecil-kecil menapaki tangga-tanggal kegagalan.  Pemilik mental baja ini bersedia menempuh jalan gagal berulang-ulang dan mencoba cara-caranya, bila perlu, ini merupakan kurva pembelajaran sehingga semakin mendekati tingkat keberhasilan.

11. Ketakutan dalam kesendirian.  Orang bermental baja menikmati dan bahkan merasa berlimpah waktu saat menapaki kesendiriannya.  Mereka menggunakan saatnya terpuruk untuk berefleksi, merencanakan kembali, merenung, mengendapkan, serta mempersiapkan diri kembali produktif.  Penting sekali ini, mereka tidak tergantung pada orang lain untuk membuatnya bahagia dan mengatasi emosinya. Mereka dapat merasa bahagian bersama yang lain, dan juga dapat bahagian dalam kesendiriannya.

12. Merasa bahwa dunia berhutang banyak padanya.  Terutama pada kondisi ekonomi saat ini, eksekutif dan karyawan pada setiap tingkatan manajemen memperoleh merasa bahwa dunia tidak berhutang membayar gaji pada mereka, bahkan juga kehidupan yang nyaman, hal-hal ini dapat dicapai dengan persiapan panjang, kerelaan belajar dan kerja keras serta dulunya bersekolah. Pemilik mental baja selalu mempersiapkan diri untuk bekerja dan berhasil sesuai bidangnya pada setiap tahapan dari perjalanannya.

13. Mengharapkan sukses yang instan.  Entah itu rencana kerja, program nutrisi untuk diet, atau membangun usaha, orang bermental baja menyebutnya "selalu ada perjalanan panjang untuk keberhasilan."  Mereka menyadarinya lebih dalam dibandingkan mengharapkan kesuksesan instan. Energinya diterapkan dan dimasukkan dalam dosis terukur dan merayakan setiap tahapan sukses kecil-kecil dalam perjalanan panjang tersebut.  Memiliki "kekuatan untuk bertahan", dan memahami bahwa perubahan memerlukan waktu.  Nah, apakah anda memiliki kekuata mental? Apakah unsur-unsur ini sudah ada pada anda?   


No comments:

Post a Comment