Sebagaimana dituturkan oleh Amy Morin (seorang
pekerja sosial dan penulis)
1. Membuang
waktu untuk menyesal dan mengeluhkan keadaan.
Anda tidak akan melihat orang bermental baja merasa menyesal pada keadaannya
atau diombang-ambingkan karena mereka diperlakukan tidak baik. Mereka belajar bertanggung jawab atas
tindakan dan konsekuensinya. Mereka juga telah mendalami pemahaman bahwa faktanya
seringkali dihadapkan hidup ini tidak adil.
Kemampuannya berada dilingkungan, membuatnya memiliki kesadaran diri dan
rasa syukur yang tinggi. Dan bahkan, di
situasi yang buruk, respons mereka adalah,"baiklah." atau mungkin
justru,"yak, berikutnya..."
2. Menyerahkan Kekuatannya . Orang
bermental baja, tidak khawatir tidak memiliki kuasa, yang membuat mereka
kelihatan rendah diri dan buruk. Mereka
mengerti bahwa mereka memiliki kendali atas tindakan dan emosinya. Justru kekuatannya adalah kemampuan mengelola
cara mereka merespons.
3. Bingung/gamang dengan
Perubahan. Orang bermental baja memahami perubahan dan mereka bersiap akan
adanya tantangan. Mungkin kalo disebut
ketakutan terbesarnya adalah BUKANNYA sesuatu yang tidak pasti atau tidak
diketahuinya sesuatu yang dihadapi; melainkan bila dia menjadi diam dan tidak
bergerak. Justru menghadapi perubahan
lingkungan dan bahkan ketidakpastian, dapat menciptakan energi yang membuatnya
bersinar dan "muncul" terbaik.
4. Memboroskan energi untuk hal
yang tidak dapat dikendalikannya. Orang
bermental baja tidak banyak mengeluh atas jalanan macet, kehilangan barang,
atau nggosipin orang lain, sebab menurutnya faktor-faktor ini kan diluar
kendalinya. Pada situasi buruk, mereka
memahami bahwa satu-satunya yang dapat dikendalikannya adalah bagaimana cara
meresponsnya, dan mereka mengatasinya dengan baik.
5. Khawatir tidak menyenangkan
orang lain. Pernah mendengar tentang ABS-asal bapak senang, atau orang yang
senang menjilat atasan? Atau sebaliknya, ada orang yang justru melakukan
tindakan yang membuat orang lain sengsara, sebagai wujud bahwa dia kuat, kuasa
dan tega melakukannya? Tidak satupun dari pilihan tersebut baik. Orang bermental baja berani melakukan
tindakan baik, bijak dan fair, dan mau menyenangkan orang lain bila dirasakan
pantas, tapi dia juga tidak takut juga untuk menyampaikan pendapat (bila
berbeda). Mereka mampu untuk menentukan sikap saat orang lain akan marah, dan
akan mengarahkan situasi dengan baik dan santun. Untuk mencapai mental baja seperti ini perlu
banyak latihan mental.
6. Takut akan risiko yang sudah
diukurnya. Orang bermental baja bersedia menghadapi risiko yang terukur. Bedakan
dengan mengambil risiko kebodohan yang tidak dihitung, diukur dan dimitigasi. Justru
dengan kekuatan mentalnya, dia dapat menimbang risiko dibandingkan dengan
manfaat yang didapatkan, dan bahkan sudah menghitung skenario terburuk bila
suatu hal dapat terjadi.
7. Terombang-ambing oleh masa
lalu. Kekuatan
untuk mengakui masa lalu dan belajar hikmahnya -tetapi orang bermental
baja dapat menghindari diri dari terseret pada penyesalan atas kekecewaan juga
bermegah diri dari keberhasilan masa lalu. Investasi energi mereka berfokus
pada optimalisasi hidup di masa sekarang dan mendatang.
8. Mengulang-ulang kesalahan
yang sama. Kita
semua mengerti definisi dari kegilaan, kan? yakni mengulang-ulang tindakan sama dan
mengharapkan hasil yang berbeda, bahkan hasil yang lebih baik. Mereka menerima tanggung jawab penuh atas
kejadian di masa lalu, dan belajar dari kesalahannya. Bahkan penelitaian
menunjukkan bahwa kemampuan untuk introspeksi diri pada cara yang akurat dan
produktif adalah salah satu kekuatan besar yang akan membuat sukses selanjutnya,
terutama bagi eksekutif dan wirausaha.
9. Dengki dengan keberhasilan
orang lain. Membutuhkan kekuatan untuk membentuk karakter kebahagiaan sejati
dan kesukacitaan atas keberhasilan orang lain.
Mereka yang bermental baja memilikinya. Dan menariknya mereka tidak iri
dan dengki saat orang lain berhasil (termasuk walau mereka sebenarnya yang
memiliki andil besar dalam keberhasilan tersebut). Kemauan untuk bejerka keras
untuk mencapai keberhasilannya, dan tidak tergoda untuk menggunakan jalan
pintas.
10. Menyerah setelah Gagal.
Tiap kegagalan memberikan kesempatan untuk memperbaikinya. Bahkan wirausaha
hebat mau terjun dalam upaya kecil-kecil menapaki tangga-tanggal
kegagalan. Pemilik mental baja ini
bersedia menempuh jalan gagal berulang-ulang dan mencoba cara-caranya, bila
perlu, ini merupakan kurva pembelajaran sehingga semakin mendekati tingkat
keberhasilan.
11. Ketakutan dalam
kesendirian. Orang
bermental baja menikmati dan bahkan merasa berlimpah waktu saat menapaki kesendiriannya. Mereka menggunakan saatnya terpuruk untuk
berefleksi, merencanakan kembali, merenung, mengendapkan, serta mempersiapkan diri
kembali produktif. Penting sekali ini,
mereka tidak tergantung pada orang lain untuk membuatnya bahagia dan mengatasi
emosinya. Mereka dapat merasa bahagian bersama yang lain, dan juga dapat
bahagian dalam kesendiriannya.
12. Merasa bahwa dunia berhutang
banyak padanya. Terutama pada kondisi ekonomi saat ini, eksekutif dan karyawan pada
setiap tingkatan manajemen memperoleh merasa bahwa dunia tidak berhutang membayar
gaji pada mereka, bahkan juga kehidupan yang nyaman, hal-hal ini dapat dicapai dengan
persiapan panjang, kerelaan belajar dan kerja keras serta dulunya bersekolah. Pemilik
mental baja selalu mempersiapkan diri untuk bekerja dan berhasil sesuai bidangnya
pada setiap tahapan dari perjalanannya.
13. Mengharapkan sukses yang instan. Entah itu rencana kerja, program nutrisi untuk diet, atau membangun usaha, orang bermental baja menyebutnya "selalu ada perjalanan panjang untuk keberhasilan." Mereka menyadarinya lebih dalam dibandingkan mengharapkan kesuksesan instan. Energinya diterapkan dan dimasukkan dalam dosis terukur dan merayakan setiap tahapan sukses kecil-kecil dalam perjalanan panjang tersebut. Memiliki "kekuatan untuk bertahan", dan memahami bahwa perubahan memerlukan waktu. Nah, apakah anda memiliki kekuata mental? Apakah unsur-unsur ini sudah ada pada anda?
13. Mengharapkan sukses yang instan. Entah itu rencana kerja, program nutrisi untuk diet, atau membangun usaha, orang bermental baja menyebutnya "selalu ada perjalanan panjang untuk keberhasilan." Mereka menyadarinya lebih dalam dibandingkan mengharapkan kesuksesan instan. Energinya diterapkan dan dimasukkan dalam dosis terukur dan merayakan setiap tahapan sukses kecil-kecil dalam perjalanan panjang tersebut. Memiliki "kekuatan untuk bertahan", dan memahami bahwa perubahan memerlukan waktu. Nah, apakah anda memiliki kekuata mental? Apakah unsur-unsur ini sudah ada pada anda?
No comments:
Post a Comment