April 10, 2013

Aku memilih


Saat belajar di SD, aku dipilihkan oleh almarhum ibu. Masuk SMP, aku yang memillih. SMA, adalah pilihanku. Perguruan tinggi yang aku jalani sebenarnya bukan aku yang memilih pertama kali, karena ikut-ikutan dengan sahabatku, yang ternyata tidak mendaftar di tempat tersebut. Saat ada panggilan kedua, almarhum bapak memintaku untuk masuk dalam perguruan tinggi tempat aku mendaftar tersebut. Katanya, ndak mungkin kamu dipanggil kalo bukan kamu sendiri yang memutuskan untuk menuliskannya. Walau sampai dengan lulusnya aku  tetap merasa bukan aku yang memilih. (masih dengan mental victim: menyalahkan orang lain untuk kejadian yang aku jalani…..)

Mulai dengan melamar pekerjaan, aku yang memilih, juga saat pindah kantor kedua dan ketiga. Apakah ada beda antara aku yang melamar atau ditawari oleh orang lain? Sebab kedua pilihan tersebut tetap membutuhkan aku untuk memutuskan dan bertanggung jawab dengan pilihanku kan? Hayooooo…..

Pilihan adalah apapun yang diputuskan dan ada tanggung jawab serta konsekuensi yang menyertainya. Sewaktu di perguruan tinggi, aku merasa bahwa kalo aku dipilihkan atau ikut pilihan bapak, kan kalo ada apa-apa yang membuat tidak sukses kan boleh (baca sekali lagi: boleh menyalahkan orang lain, juga bapak…)

Belakangan sejak bekerja, ternyata dunia ini begitu kejam. Aku memilih, atau ndak memilih (jadi akibat orang lain yang memilihkan) kenyataanya apapun yang aku putuskan untuk menjalani (walau bukan pilihanku…--masih ngotot bukan pilihanku lho, walau aku jalani--…) langsung dan tidak langsung tetap kena di aku. Itu adalah paketnya. Suka ato ndak suka. Apa masih mau menyalahkan orang lain (kalo apes), dan menerima manfaatkannya kalo enak…..   Lho kok enak banget kalo gitu….

Hidup ini indah, apapun bagaimanapun di manapun siapaun kapanpun, penting untuk sadar dan waspada. Setiap sepersekian detik itu berharga. Diam juga merupakan pilihan. Apalagi bergerak…..

Hayoooo masih mau mengatakan kalo semua hal itu adalah akibat hal lain ato orang lain? Dasar mental victim….yang ndak mau sadar…..

Hayuuuuk aaaaah

Jakarta 10 April 2013

No comments:

Post a Comment