March 02, 2012

Pepatah: berhenti, artinya kita tiba di suatu tempat

Membaca sebagian kecil pada buku "berjalan di atas air" karangan Romo Anthony de Mello, seorang Jesuit dari India sungguh menenteramkan hati.

Pada bukunya halaman 25, disebutkan demikian, Orang Jepang punya pepatah, " Pada waktu anda berhenti mengadakan perjalanan, Anda akan tiba di suatu tempat." dan saya akan berkata,"pada saat Anda berhenti berlari, Anda akan sampai di suatu tempat."

Hal ini mengingatkan saya bila kita mengadakan suatu perjalanan, misalnya dari Jakarta menuju Bandung naik kendaraan pribadi lewat Cipularang. Berangkat siang ini setelah sholat Jumat. Tentunya berpikir, akan lewat mana rutenya, bawa apa aja, dengan siapa dan terutama ke Bandung mau melakukan apa saja, berapa hari diperlukan?

Baiklah, kita hanya menyitir perjalanan berangkat saja, sekitar jam 14, maka ditengah jalan kita ingin mampir di rest area untuk, tugas biologis serta mengisi perut. Ini yang menarik, biasanya saat berhenti, terpikir bahwa,"ayo cepat-cepat, karena waktu kita menikmati kopi, atau mulai bersendau gurau, kita tidak akan memperoleh apa2 bahkan akan ketinggalan sehingga sampai nantinya justru kemalaman." hal ini terpikir sebab bisa "kehilangan satu "waktu menikmati Bandung", waduh...."

Terpikir akan merasa rugi, merasa kehilangan, merasa kesal, dst dst dll.

Kita selalu berusaha menghemat waktu, dan justru kehilangan hidup kita yang berharga. Seperti Gusti Yesus pernah bersabda,"Kalian telah memperoleh dunia, tetapi akan kehilangan nyawa!"

Jadi ingat sampai dengan tahun 2010, saya senang menyetir mobil sendiri, tapi (ini yang menarik) suka mengeerutu kalo disalib orang lain di jalan. Lalu berusaha menghalangi jalan mobil atau kendaraan yang grusa-grusu tersebut. Alhasil istri saya suka menyindir,"sudah, biarin aja, emang kamu ngebut-ngebut mau kemana sih? Paling nanti jadi stress, mood kamu jadi rusak dst dst..."

Setelah latihan yg luar biasa membiasakan diri sabar (walau ndak gampang karena sering tergoda lagi...) saya coba tanamkan, kalo ada yang grusa-grusu lalu berpikir, waduh kasihan ya, orang itu pasti lagi buru-buru sebab sudah a) ketinggalan pesawat, b) sedang adaanggilan biologis (kebelet maaf-pjpis), c) kehilangan pekerjaan......

Dengan demikian latihan sabar, dengan memandang dari sisi orang lain. Hi hi hi, emang enak.....

Alhasil, di situasi apapun, di manapun, kapanpun, bila ada yang grusa-grusu ndak sabaran, saya jadi ingat mirip saya dahulu....

Demikian sharing pagi ini. Monggo mentertawakan diri sendiri dalam situasi saat ini...
Tuhan memberkati.

Jakarta, 7.21 2mar2012

1 comment:

  1. Wah tulisannya bagus pak....mencoba melihat dari sisi yang lain...hidup itu gampang pak, yang susah nrimonya...salam.

    ReplyDelete