March 10, 2012

Ibu

Ibu, demikian biasa dipanggil, tapi panggilan saya padanya adalah Idul, kepanjangan Idul Lendut (bahasa manja ibuku yg gendut).

Beliau ndak marah, malah risih, sebab dengan memanggil demikian biasanya saya cubit2 lengannya yang gendut. Menggemaskan.

Ibu senang, tapi beliau selalu bilang, hush...risih...mosok kowe ndak isin sudah gede nggelendot ibumu ini...(Terjemahan bebasnya: hush...malu, masakan kamu ndak malu sudah besar masih peluk2 ibu...)

Jawabku, "biar wong ini ibuku sendiri"

Dan ibu selalu senyum dan ketawa.

Sekarang kejadian2 ini hanya kenangan yang indah...

Jadi ingat suatu kali semasa kecil ibu bercerita,

Konon ada kejadian seorang anak menangis terus terisak2 di lapangan kota. Dia berteriak minta ketemu ibunya,
Setiap orang bertanya,"seperti apa ciri2 ibumu?"
Si anak menjawab,"ibuku adalah orang tercantik di dunia."
Lalu secara bergantian datang orang membawa perempuan cantik sampai ratu di kerajaan tersebut.
Jawab si anak,"ndak ndak mirip, ibuku lebih cantik dan paling baik se dunia."
Lha sang Ratu saja sudah paling cantik, lalu seperti apa kira2 ibu si anak tersebut...
Ndak berapa lama, ada seorang perempuan tergopoh2 menemui si anak, katanya,"Nak, kamu dari mana saja...ibu cari2."
Tertegunlah orang2 yg berkumpul.
Dengan bangganya si anak menceritakan,"ini ibuku yang paling cantik dan paling baik sedunia...."
Sebagai informasi, ibu si anak tersebut, pendek, agak gemuk dan berkulit agak gelap. Tapi sangat sayang pada anaknya itu. Demikian si anak sangat sayang pada ibu tersebut.

Jadi....

Solobalapan 14.30 9Mar2012

No comments:

Post a Comment