March 06, 2012

Mengeluh

Sering kita merasa bahwa semuanya ndak beres....

Pagi ini, kita bangun terburu-buru, karena sudah terlambat maka, otak kita langsung scanning apa aja nih yang ndak beres. Apakah dokumen sudah disiapkan, apakah sarapan sudah siap, bagaimana dengan sepatu? Tadi malam apa ya yang mau saya kerjakan sebelum mandi? Lho kok di handphone sudah ada miss-call? Waduh ini, waduh itu dst dst.... belum ditambah lagi kok air di kamar mandi ndak keluar? Waduh listrik nyala kok air ngadat? Langsung terpikir kok ndak ada yang peduli sih.... Tadi waktu anak-anak mandi apakah masih ada airnya? Kok ndak ada yang kasih tau...

Pernahkah anda mengalaminya? Sering? Baru saja? Ndak pernah...?

Ha ha ha....kalau sedang normal, saya biasa komentar, begitu aja kok repot? Emang ndak ada yang lebih berbobot?

Coba kalau kita sendiri yang mengalaminya... Maka apa saja yang ada di depan mata seolah menjadi musuh dan memusuhi kita... Hayo ngaku....

Mumpung sedang normal, saya berkesempatan untuk membongkar walau sedikit...
(coba perhatikan cerita di atas)

Mulai bangun pagi dan terlambat, siapa yang suruh tidur telat?
Kedua, begitu menemui dokumen dan peralatan siap tapi kita ada janji pagi hari, siapa yang perlu menyiapkannya dan kenapa ndak dilakukan? Siapa yang perlu?
(langsung aja di akhir ya...) air untuk mandi ndak keluar, lha kalo tadi pagi aja anak-anak bisa mandi dan ndak rame kok kita rame, kayak cacing kepanasan. Emang ndak ada jalan lain?

Mau repot? Monggo...

Kalo mau repot jenis 1 (satu) yakni repot membela diri; pertanyaan 1 bisa dibalas demikian. tadi malem kan masih mbantu anak mengerjakan PR dan kebetulan si kecil ngompol jadi mbantuin ganti sprei... Belum siapkan dokumen dan peralatan, kan tadi malem masih antar ibu ke UGD... Air ndak keluar di kamar mandi, lho kan yang tugas menyiapkan bukan saya, kok jadi kita?

Berbeda dengan mau repot jenis 2 (dua), yakni lebih cool dan sabar (mungkin jarang yaaaa... hayo ngaku...)
Terlambat, ya sudah, coba mulai dengan persiapan, sambil telpon minta maaf bila terlambat. Eh air ndak keluar di kamar mandi, ya udah...ambil air di ember dan gayung dari kamar mandi lain.

Coba bandingkan perasaan dan emosi serta energi yang terbuang... Monggo dirasaken...

Jakarta 17.45 6Maret2012

No comments:

Post a Comment