March 10, 2012

Kembali atau Pulang?

Dalam perjalanan pulang dari pemakaman almarhum ibunda terasa berat di dada. Kepala mulai dipenuhi kenangan yang ndak hendak segera hilang jua.

Ndak tau mau disebut apa? Untuk ibunda menyebutnya pulang kepangkuan ibu pertiwi dan menghadap Gusti Allah Sang Pencipta. Tapi untuk saya menyebutnya pulang ya ke Jakarta, tempat tinggal. Atau lebih sering disebut kembali ke Jakarta.

Jadi ingat sepenggal lagu Koes Plus,....ke Jakarta aku kan kembali....

Kalau main yoyo, setiap dilempar dengan tali akan mental kembali ke tangan si pelempar.

Ada saat pulang itu menggembiraan, ada saat kembali pulang ini sedih. Saya ndak tau saat ini apa yang dirasakan. Semuanya ada kumplit. Sedih, tertinggal, senang, bahagia...

Bahkan ada tambahan janji untuk menjadi pribadi dan jiwa yang lebih baik (matang, dewasa?)

Lho?

Kenapa? Buat apa? Siapa? Kepada siapa? Begitu banyak pertanyaan sulit muncul dan ndak ada jawabnya.

Demikian dulu saya akhiri dengan perasaan ada bagian jiwa yang bolong (hollow) sejak kemarin sore...

Kertosono 13.58 9Mar2012

2 comments:

  1. mas, menarik membaca blog Anda.... hm... mungkin kita bisa saling share blog ya... blog saya : http://www.erudituspars.blogspot.com/ , salam buat bu Monica ya...

    ReplyDelete
  2. kehilangan ibu yang melahirkan adalah saat yang paling perih rasanya dihati, seperti ada sebagian yang lepas dari jiwa kita mas...selalu kirim doa2 utk ibu ya mamas

    ReplyDelete