October 17, 2013

Kehilangan dan Berkah


Dalam situasi kondisi saat ini, suatu pengalaman yang menarik berdatangan dan pergi. Datangnya pengalaman, berkah, bakat terpendam, keinginan, kebutuhan, teman lama, hobi lama, dan seterusnya. Ternyata semakin menarik saat pikiran diam, keinginan ditahan, eh maafkan, maksud saya dilepaskan, kebutuhan diakui.

Tubuh fisik, pikiran, mental, kelihatannya hanya merupakan proyeksi dorongan dari dalam yang terus membuncah. Bila tekanannya dilepaskan, memang ada saat meletup sebentar, lalu normal, lalu keluar tanpa ditahan, stabil, halus, lembut.

Hambatan terjadi saat kita memfokuskan diri pada  keinginan yang membuncah, yang kemarinan, yang biasanya, yang wajarnya, yang sebaiknya, yang idealnya kita terima. Lho kok membandingkan? Lho kok memaksakan?

Di saat ikhlas adalah berkah, diperkenankan berada di dalamku. Betapa indah. dalam, tenang, biru, biru kehijauan, hijau pupus. Tourqouis. Dengan angin semilir, diterpa panas siang hari, seakan mengajak tidur dan bermimpi.

Indahnya.

Apakah ini bukan berkah namanya. Betul, benar, inilah berkahNya. BerkatNya.

Apalah hamba ini... prajurit yang hanya mengetahui dan menjalankan perintah Atasan. Terima kasih atas penyertaan selama ini. Tuhan mberkati.


Jakarta 14:10, 17Okt2013

No comments:

Post a Comment