October 30, 2011

Relationship 1

Tadi malam saya baca bukunya Les Parrot III Phd, yang berjudul High Maintenance Rwlationship. Waduh, rasanya kok seperti dijewer dan ditampar-tampar... Baru halaman 1 saja sudah mengatakan demikian "...sewaktu kanak2, saya tidak pernah berpikir untuk dengan sengaja menjalin suatu hubungan dengan seseorang. Semua itu terjadi begitu saja. Dan jika karena satu alasan, hubungan itu tidak bewrhasil, saya segera meninggalkannya tanpa harus merasa pusing maupun repot2."

Coba rekan pembaca, rewind lagi kejadian zaman kecil, apakah benar demikian? Rasanya sih demikian. Orang sono bilangnya "no hard feeling" lan enteng aja.

Tuan Parrot meneruskan,"Namun, suatu saat saya mulai mengenal percekcokan dalam hubungan dewasa, dan persoalan itu menjadi serba tidak pasti. Saya mengetahui bahwa beberapa orang lebih sulit, bahkan mustahil untuk diajak bergaul. Misalnya , saya mengetahui bahwa sahabat-sahabat yang dipercayapun dapat mebgkhianati saya. Orang-orang berkuasa yang saya kagumi dapat menghina saya. Kritik yang terus-menerus dilontarkan oleh seorang rekan kerja dapat melukai hati saya. Bahkan, anggota keluarga pun dapat meninggalkan saya."

Nah ini yang "bagus", digarisbawahi oleh Tuan Parrot,"Namun, saya pun tahu bahwa saya tidak dapat memutuskan hubungan begitu saja setiap kali saya menghadapi rintangan, kecuali saya ingin menjadi pertapa.". Nah lho... Ekstrim kan ....

Kalo saja tuan Parrot menjelaskan demikian, dan kita sedikit banyak mengaminkannya, apa iya kita mau lari? Mau menggali lagi kenapa ya? Atau justru kita mau memilih jadi pertapa saja?

Monggo rekan pembaca memutuskan sendiri, yang kalo ndak mau sendiri mungkin mau bareng2...
matur nuwun.

Jakarta 08.55 Okt30,2011

No comments:

Post a Comment