October 26, 2011

Ketularan

Kalau tetangga yang sebelah duduk di kendaraan umum mulai batuk-batuk, sentrap-sentrup pilek, maka mulailah kita khawatir kalau ketularan influenza.

Ada kejadian lain, misalnya saat kita mulai keranjingan olah raga, sebut aja, jogging. Dimana setiap sore, selepas pulang kantor, maka mampir ke Gelora Senayan untuk jalan kaki cepat selama 5 putaran. Karena badan enak, maka kita pengin bisa menularkan kebiasaan "baru" kita pada orang lain. Entah karena badan kita merasa enak, lalu pengin ngajak; atau niat yang lain yaitu mencari teman sehingga lain kali sudah ndak jogging sendirian.

Nah kalo kejadian berikut ini adalah lain, yaitu bahwa teman sepermainan merasa "tertanggung" dengan sikap atau tindakan teman baru. Lalu mulailah semua prasangka dan wujud ketidaksenangan dicurahkan sehingga memperkuat kita dan para pendengar "ajakan" lainnya untuk juga "menjauhi" teman baru tersebut.

Jadi bila dilihat sepintas, tular, menularkan atau ketularan, sebaiknya dianalisa lebih jauh, apakah memang penting? Apakah mempengaruhi hidup kita? Atau benar-benar mengganggu atau justru bermanfaat untuk kita? baik secara individu maupun kelompok.

Demikian rekan pembaca, sekedar "secuil" pandangan saya. Bila memiliki pandangan lain, nggih monggo kerso.

Jakarta 15.55 Okt28,2011

No comments:

Post a Comment