October 11, 2011

Quality Time

Seringkah kita ketemu dengan kata ini? Quality time.

Biasanya kita temui pada orang yang mengaku dirinya sibuk dengan pekerjaannya, sehingga ada sebagian hal yang penting terlewatkan. Pada umumnya yang terlewatkan tersebut adalah pertemuan dengan keluarga inti, yaitu pasangan hidup dan anak-anak.

"saya penganut quality time, sehingga walau saya jarang bertemu (baca: "bercengkerama") dengan istri/suami atau anak-anak, mereka tetap dekat kok dengan ku". Hayo, pernahkah kita menyebut kalimat ini? atau mendengar kalimat ini?

Beberapa waktu lalu saat duduk di penerbangan dari Jakarta ke Balikpapan, di hari sabtu, saya tercenung dengan kalimat ini. Bapak di sebelah saya menceritakan bahwa kalo hari sabtu biasanya saya pergi golf dengan rekan satu geng. Sementara bapak satunya menjawab, kalo saya biasanya pergi ke mall jadi "supri" istri dan anak2. Langsung sontak mereka tertawa terbahak-bahak.

Lho kalo saya biasanya ngapain?

Dengan miris, saya menyimpulkan bahwa penyebutan quality time adalah sebuah pengingkaran bahwa kita tidak dapat memenuhi waktu bercengkerama dengan keluarga yang biasanya dipenuhi bila kita memiliki waktu. Mohon digarisbawahi, bahwa waktu di sini artinya waktu yang kita alokasikan dan sediakan untuk 100% menyimak dan mengikuti dengan sadar dan rela untuk keluarga tercinta kita.

Sehingga jangan menyalahkan anak atau pasangan, kalo ketemu (atau menelpon) kita hanya dengan pesan singkat, "Pak, aku perlu uang untuk beli hardisk komputer yang tadi pagi crash". Dan saat ditelpon kita merasa bahwa kok mereka membutuhkan kita hanya kalo "ada perlu"? Apa aku ini dianggap pohon duit?

Jadi?

Monggo rekan pembaca kalo memiliki pendapat lain....

Jakarta 13.50 Okt11,2011

No comments:

Post a Comment