August 14, 2013

Punya Pilihan atau Ndak Mau Memilih, tak iye...



Pagi ini memang begitu cerah dan warna-warni di media cetak yang kubaca ini. Setelah membaca model gaya beli masyarakat kita (termasuk aku dong ya..), di halaman finansial... terbaca demikian:

...secepatnya saja pegawai menentukan sikap, sehingga memudahkan perencanaan ke depan (bagi kedua lembaga ini)... pejabat juga mengaku masih terdapat sejumlah kendala kepegawaian karena masing-masing lembaga (tersebut) membutuhkan sumber daya manusia yang cukup (cukup apaan nih? cukup pintar? cukup nurut? cukup nekad atau justru cukup prihatin?) untuk menjalankan kegiatan administrasi.  Nah jelaskan, pegawai yang diharapkan bukan yang pandai, tapi yang setia dan nurut.

Pantas saja kalo sikap pegawai ditunggu, mau milih yang mana? Sementara lembaga butuh, tapi kok kalimat pejabatnya begitu? eh eh eh tunggu dulu, bukannya penulis reporter bisa saja membuat intonasi dan intensi supaya kliatan bingung...

Atau aku aja, Didik ini, yang kepo pengin komentarin urusan orang lain... hua ha ha ha

Sebagai (sesama) pegawai, tentunya aku juga punya pengalaman seperti ini. Saat organisasi butuh, tapi kok ndak pernah disampaikan, kita dibutuhkan untuk apa? dengan kriteria seperti apa, atau nanti direncanakan organisasi akan berubah seperti apa sehingga si Didik yang pegawai ini mau diharapkan jadi apa. Tapi begitu si Didik, yang pegawai ini melakukan tindakan nekad, walau itu baik (menurut diri sendiri), tapi karena (mungkin juga ya) ndak benar menurut organisasi maka ditegur, menyalahi aturan.

Tapi keluar siar organisasi, monggo si Didik yang pegawai ini, menentukan sikap. Hayo, segera menentukan sikap.... (ditunggu oleh organisasi....) kok ndak bersikap-sikap?

Biasanya kalo ndak bersikap-sikap lalu, akan ada siar keluar seperti di koran ini... he he he (it sound familiar kan?)

Buat si pegawai sih, kalo memang penting tentu akan "punya sikap". Kalo pilihan lain (yang belum tentu enak), nah ini namanya comfort zone, ya ndak milih.... Tapi bilangnya biar keren kan,"kami tidak punya pilihan!!"

Hayoooo ngaku....



Jakarta, 14Aug2013, 9:02

No comments:

Post a Comment