August 13, 2013

Pertumbuhan ekonomi melambat

Apa sih ini maksudnya? Kita makin miskin? makin ndak punya harga diri? makin susah makan? atau yang bagaimana yak?

Di koran dan media cetak maupun media elektronik disebutkan bahwa harga-harga meningkat, ini disebabkan oleh naiknya harga BBM? Sehingga transportasi atau pemindahan barang dari daerah satu ke tempat lainnya meningkat. Walau barang atau jasa yang kita terima tidak secara langsung dipengaruhi BBM, maka semua menyesuaikan diri karena peningkatan BBM yang meningkat?

Ada juga pengusaha besar yang menyampaikan bahwa biaya produksi juga meningkat, karena memang meningkat setiap tahunnya. Tanpa perlu memperincikan dari mana sumbernya. Diterjang lagi oleh arus, bahwa harga komoditas dan harga energi yang meningkat sementara kita masuk tergantung oleh ekspor. 
Sedangkan tujuan kita berjualan sumber daya alam dan energi tersebut adalah ke China dan India yang saat ini sedang lesu alias mengurangi konsumsinya membeli dari ekspor Indonesia kita ini.

Sementara berita yang lain, investor-investor Jepang memimpin membeli perusahaan-perusahaan lokal yang mulai terseok-seok (tadi diatas) tapi (sebenarnya) menguasai pangsa pasar di Indonesia atau pasar Asia Tenggara dengan cukup meyakinkan. Ditambah lagi, bahwa investor (the big boys) private equity besar KKR terlihat mulai menyelesaikan transaksi membeli perusahaan Tiga Pilar yang selama ini cukup berkibar di Indonesia.

Nah lho.... di setiap kesulitan ada kesempatan yang tersembul. Dan di setiap kesempatan ada kesulitan yang mendampingi. Pemenang memilih opsi satu, sementara pecundang memilih opsi dua.

Monggo pilih yang mana?

Kok rasanya ndak salah ya, kalo bapak besar kita Dorojatun Kuntjoro Jakti, pernah menyampaikan pada saya,"...saudara, jadi Indonesia saat ini diisi oleh orang-orang yang merasa dirinya seperti (ini ilustrasinya...) tikus yang mati di lumbung padi...."

Hayuk aaaah......


Jakarta 13Aug2013, 11:25

No comments:

Post a Comment