July 29, 2013

Anakku


Belakangan baru kusadari bahwa keputusan menikah merupakan keputusan yang besar. Memang dahulu aku menikah karena sudah merasa cukup. Ya cukup umur, ya cukup kekuatan untuk melangkah, juga cukup dewasa. Walaupun saat itu ku menikah dengan dukungan penuh dari orang tua.

Padahal kalo saat ini ditinjau dari sisi mental, sebenarnya belum cukup; dari sisi materi, juga belum padan; kalo dinilai dari sisi kedewasaan juga belum matang. Jadi waktu itu menikah dengan dasar apa?
Kalo boleh berterus terang, saat itu menikah karena ya merasa sudah saatnya saja. Dengan berkah Tuhan, dukungan keluarga, ja jalanlah.

Puji Tuhan, Alhamdulilah, semua berjalan baik, walau tidak sepenuhnya benar. Perjalanan saling mendukung, saling belajar percaya, saling bantu, saling berserah, juga saling menjaga, adalah proses yang luar biasa. Penting untuk selalu ditinjau adalah saling mendoakan.

Ternyata, saat mulai hadir jabang bayi, semakin membuat bingung, membuat sadar, membuat gamang sekaligus mensyukuri bahwa kami diberi kesempatan untuk dititipi oleh Gusti Allah merawat, mendidik, memfasilitasi sehingga anak kami ini menjadi mandiri. Demikian saat hadir anak kedua dan ketiga. Hanya berkah dari Gusti Allah lah yang membuat semuanya dapat berjalan dengan baik. (sekali lagi belum tentu benar menurut orang lain).

Proses ini semakin kami rasakan bukan kebetulan, kalo dipikir dengan otak ku yang hanya sebesar ini. Ya jelas ndak mungkin. Namun betapa Gusti melimpahkan berkahNya selalu dan sepanjang waktu.

Lalu......

Tiba-tiba (kok ya begini ya??) anak kami yang besar minggu depan akan berkuliah di luar kota. Anak kami yang kedua sudah masuk SMA. Wow.... ndak terasa. Beberapa hari ini, setiap malam tiba, ku pandangi mereka tidur, ternyata memang sudah besar. Sudah memiliki "mau-nya" sendiri.

Walau kadang ku menganggapnya anakku yang kecil yang selalu ingin ku peluk dan kuciumi. Dan tetap ingin selalu kupeluk dan kuciumi. Sudah besar kini kau Nak.... Mas-mas ku.

Doaku teriring selalu untukmu. Iklas dan restuku selalu untukmu Nak, mas-masku.

Lalu .....

Kupandangi anakku ketiga, si kecil yang mulai beranjak besar.... Terima kasih Gusti.



Jakarta 29Jul2013, 12:40

No comments:

Post a Comment