September 05, 2011

Hidup yang membingungkan?!

Melihat di TV tayangan meninggalnya istri penyanyi Saiful Jamil pada beberapa hari lalu menggugah ingatan saya tentang "bagaimana hidup ini perlu disikapi dan ditanggapi".

Ibu dan bapak saya sejak kecil sering menyampaikan ungkapan "urip mung mampir ngombe". Jadi apa yang terjadi di hidup kita ini hanya sebentar, yang artinya sementara. Ya, kalo namanya sementara artinya ndak ada yang abadi.

Hal inilah yang "mengganggu" pikiran saya tadi malam sebelum tidur. Sempat saya sampaikan ke istri saya, bahwa bagaimana sikap kita menghadapi hidup ini. Dibuat susah ya menjadi susah, dibuat mudah ya menjadi mudah. Lalu?

Muncul pertama, kita hadapi saja dengan mantap, bekerja, bermasyarakat, dan berkarya dengan menjalani rencana kita, seolah-olah kita hidup selamanya. Forever, ndak mati-mati, menurut kata kerennya immortal.

Kedua, membedah kata sementara di atas, ya sebaiknya kita hidup, menghadapi, bekerja dan mengambil keputusan berdasarkan apa yang ada dan dihidangkan di "depan kita saja". Ndak usah cari yang lain. Apalagi mikir yang kemarin dan yang besok, wong kemarin sudah lewat, dan besok sudah ada masalahnya sendiri. Perusahaan Nike pernah berslogan "just do it".

Menarik untuk dikaji bahwa, kedua pandangan di atas berbeda, berseberangan, tapi berdampingan. Kita ambil keputusan berdasarkan kedua pandangan tersebut. Bila kita banyak mengambil yang jenis pertama, kita memilih "berjangka waktu panjang dan luas/dalam (depth)", sementara bila kita lebih banyak mengambil yang kedua "berjangka waktu pendek dan sempit (narrow)".

Persamaan dalam kedua pandangan tersebut adalah kita melakukannya "all the way" dengan sepenuh hati. Sedikit saja kita melakukan dengan keraguan dan kebimbangan maka boleh disebut kita kurang bersyukur.

Istilah ibu saya, kalo bekerja kan namanya "nyambut gawe" bukan "nggolek gawe". Jadi ingat AA Gym beberapa tahun lalu pernah menyampaikan, kita bekerja itu menjemput rizki, dan bukan mencari rizki. Sebab kalo menjemput itu sudah "ada" untuk kita, sedangkan bila mencari itu belum tentu ada. Lagi-lagi nanti bisa mengambil rizki orang lain. Waduh....

Demikian dulu kegundahan saya pagi yang sudah beranjak siang ini. Apabila ada dari pembaca yang tidak setuju atau malah mau menambahi, sumonggo, akan saya terima dengan tangan terbuka. Tuhan memberkati selalu. Amin.

Jakarta 11.26 5Sep2011

No comments:

Post a Comment