January 03, 2013

Belajar "Mingkem"...

Belajar "mingkem"

Selamat pagi beranjak siang rekan, sedulur dan semua sahabat tercinta...
Sedikit ingin berbagi...

Betapa berkah hidup ini luar biasa yak... Setelah melewati masa recovery hampir satu bulan "cabut 4 gigi geraham  bungsu" 9 Desember lalu, saya mengalami beberapa kejadian berkah....

Pertama, biasanya di saat menjelang tutup tahun, kami di kantor justru semakin terpacu untuk menyelesaikan "almost impossible (baca: very challenging) assignment". Sebab kebiasaan (seru) di kantor kami adalah, semakin sempit waktu, semakin tinggi tingkat keberhasilan, makin seru. Istilah kami adalah, memacu adrenalin, bagi khusus penggemar saja.

Beberapa anggota tim, memang mengerjakan dengan beberapa anggota badan. Kalo mustinya yang bekerja cukup hati, pikiran dan action saja (baca: tindakan), sering ketambahan dengan mulut..... Ha ha ha maksud saya, kalo almarhum ibu saya dulu selalu menyarankan, kalo kerja ya tangan dan kaki aja, mulut ndak perlu ikutan. Sebab kalo ketambahan mulut komentar dan mengeluh, akan mengurangi kecepatan dan fokus.... Jadi inget deh...

Kebetulan saya sejak bulan-bulan terakhir pindah tugas lagi, kok malah kebetulan, tugas mulut ini menjadi berkurang. Justru makin sering menambah tugas hati dan pikiran saja. Cocok tuh... Kembali ke Desember, dan justru ditambah dengan operasi (tingkat menengah) cabut gigi, karena secara fisik masih sakit dan engsel rahang cape kalo banyak ngunyah dan ngomong, maka justru lebih sering menahan (baca: mengurangi bicara aja). Jadi hanya yang perlu dan penting baru bicara. Daripada daripada kan.....

Pas banget. Ternyata Gusti Allah kok ya bener-bener, bener-bener Luar Biasa..... Berkah itu membuat (baca:memaksa) saya lebih mengolah hati, pikiran. Ya, kalo ndak perlu dan kurang penting, yo wis di-ndem saja, ditelan saja. Ndak perlu di-ke-ataskan ke pikiran, apalagi dikeluarkan ke mulut menjadi saran ato ungkapan (apa saja....)

Lha ternyata telah mengubah pola pengolahan input, proses, output. Lebih enteng jo.......

Terbawa sampe sekarang.....

Hayo siapa yang mau jalan hidupnya lebih uenteeeeeng....ngacir.....

Jakarta 8:50, 3jan2013

2 comments:

  1. hehe...betul Pak Didik....mingkem lebih baik daripada kebanyakan mangap pak...hahaha

    ReplyDelete
  2. wah, kebetulan, saya ini suka mingkem.. hehehe. makasih ya mas..

    ReplyDelete