January 03, 2013

Pulang atau Mampirkah Kita?

Tadi pagi saat merasakan segarnya mandi, di luar ruang, menunggu matahari yang akan muncul menyambut, selintas terpikir sesuatu....

Selama 6 hari telah menikmati jauhnya kita dari kebisingan, rutinitas dan sibuknya kegiatannya; membayangkan bahwa siang ini akan menuju airport kembali ke Jakarta. Pulang ke rumah, kembali ke rutinitas dan meneruskan hidup. Nyambut gawe. Siap menerima berkat Gusti dari keringat dan pekerjaan yang menantang 

Tercenung aku dibuatnya. Apakah kita menyebutnya kita kembali ke Jakartakah? Atau kita meneruskan hidup lagi di Jakarta? 

Jadi kita retreat di kejauhan Jawa Tengah untuk sekedar mampir, sebelum kita meneruskan hidup ini atau kita menyebutnya meneruskan hidup melalui kegiatan retreat ini? 

Sebagaimana setiap hari kita hadapi, apakah berputar dari pagi, siang, sore, malam, lalu kembali pagi? Atau kita secara linear berjalan dari pagi siang, sore, malam lalu meneruskan hari berikutnya. 

Kok jadi sama dengan kita menerima penghujung tahun, seolah kita sudah mengalami kejadian luar biasa di tahun ini sejak Januari, Februari dst sampai Nopember dan akhirnya 31 Desember. Lalu seolah kita menyambut lingkaran baru tahun baru esok 1 Januari.  Ataukah sebenarnya kita meneruskan hidup linear dari awal tahun sampai penghujung tahun, diteruskan ke awal tahun. Nothing special, just another day, another year. 

Pertanyaannya, apakah kita terganggu, terpengaruh atau ada perasaan awal-akhir setiap kali (seperti lingkaran)? Ataukah kita selalu berpikir lanjut..... 

Monggo rasa ini rekan2 ang menentukan. Psikologis? Magis? 

Losari, Grabag, 9:15; 31Des2012

No comments:

Post a Comment