July 10, 2014

Disiplin


Sejak Rabu minggu lalu, aku belajar dari anakku yang terkecil, yakni saat kutanyakan kapan dia akan merencanakan untuk lepas dari minum susu pake dot?

Selama ini selalu dijawabnya adalah, ya nanti aja waktu mulai masuk sekolah, nah, besoknya aku mulai ndak pake dot. 

Dan ternyata dengan segala ketidaknyamanan yang kita perhatikan sebagai orang tua, seringkali kita kasihan, sebab dot diminum saat dia sudah mulai mengantuk. Dan dengan minum dot, susu hangat, maka akan nyaman dan cepat tidur.  

Dan sejak Rabu malam minggu lalu, dia sudah membiasakan dengan minum susu hangat pake gelas.

Pernah, si-mbak-nya kasihan dan tanya (mungkin karena kasihan), jadi mau minum susu pake dot aja? Dan ternyata anakku itu menjawab, ndak mbak, kan sudah janji sama bapak minum pake gelas. 

Dan sudah berjalan seminggu lebih. Maka kelihatan sudah mulai terbiasa dan kita sengaja tidak menanyakan tetapi tiap kali dia minta susu dalam dot maka kita buatkan susu dalam gelas.  Dan kelihatannya lancar.  Mudah-mudahan. 

Sebagai orang tua melihat anak yang sedang belajar mandiri, belajar tidak tergantung pada kenyamanan, belajar merasakan hal baru, belajar mengalami hal lain yang pastinya ndak nyaman, ndak enak, apalagi minum susu menjadi sedikit, maka akan terlihat buanyaaaak konsekuensi lainnya. 

Mengingat banyak buku yang mengingatkan kita untuk selalu adaptif, selalu menerima tantangan tidak dengan menggerutu dan  bahkan mencari dan mentransformasi energi kita, seperti misalnya “Who move my cheese”, memang tidaklah mudah. 

Buktinya banyak dari kita, saya, anda dan siapapun juga menghindari hal yang tidak nyaman, hanya untuk keamanan sebentar saja. 

Hayooooo mosok ndak mau belajar dari anak kita sendiri?

Monggo….



Jakarta; 12:15; 10Jul2014

No comments:

Post a Comment