July 10, 2014

Anggaran


Ternyata untuk membuat dan mempersiapkan anggaran atau perencanaan kegiatan dan kebutuhan serta hasil finansial sedemikian membuat kita gamang dan khawatir. 

Saat mempersiapkan hal ini, kecenderungan kita adalah menampilkan :

  1. -          kegiatan sesedikit mungkin;
  2. -          hasil sebanyak mungkin, tetapi dengan detil seminimal mungkin;
  3. -          biaya ditampilkan sesedikit mungkin;

Ternyata secara psikologis, mau memberikan pesan bahwa kita sudah memiliki kegiatan yang pasti, dengan biaya sesedikit mungkin dengan harapan akan menghasilkan sebanyak mungkin. 

Dan lucunya, serta sudah sering terjadi, adalah bahwa kegiatan yang disampaikan saat membuat anggaran adalah kurang terperinci, detail, spesifik serta mendasarkan pada dukungan teknis, sehingga pada kenyataannya, justru kegiatan yang dapat berjalan di lapangan makin banyak, detil serta runut, bila hal ini ditujukan untuk memberikan hasil yang baik. 

Atau, justru bila dirasakan terlalu membahayakan hasil sebagaimana dianggarkan, maka pelaku akan mengurangi aktivitas sehingga hasilnyapun bukan sebagaimana yang direncanakan melainkan bahkan kurang dari yang dianggarkan. 


Banyak pelaku bingung, bila dihadapkan pada kondisi situasi yang membenturkan pilihan antara hasil yang dicapai atau biaya / effort / upaya yang musti dijalankan. 

Tetapi bila kita disiplin dengan kegiatan yang detil, terperinci serta bercermin dari kegiatan di lapangan yang ada, maka tidak semua kegiatan memiliki deviasi yang besar, hanya pada aktivitas yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi saja yang kita “lepas” untuk memberikan deviasi besar. 

Hal ini berlaku baik pada kegiatan utama (operasional) maupun kegiatan pendukung (support), sebab bila kita musti pilih dan pilah, maka penting untuk mendetilkan maksud, tujuan, juga makna dari kegiatan tersebut. 

Selesai melakukan pendetilan masing-masing kegiatan tersebut, maka selanjutnya perlu dihubungkan dengan perilaku masing-masing detil tadi terhubung. 

Kita musti sering melihat masuk ke dalam (detil) dan keluar (helicopter view) untuk memandang apakah kegiatan dan perencanaan kita sudah memiliki arah yang benar.  Seringkali kita hilang arah saat kita terlalu dalam terjun ke hal-hal detil (micromanagement), tetapi kita seringkali lepas kendali dan mentolerir dan tidak efisien saat kita terlalu macromanagement atau hanya melihat gambar besar. 

Bercermin dari kejadian ini, maka fleksibilitas kitalah yang memandu, selain common sense untuk merasakan apakah hal yang berjalan berarti sudah benar dan baik, sementara sebaliknya apakah hal yang kita rasakan tidak berjalan dapat selalu berarti detil atau hal-hal kecil komponennya sudah pasti tidak benar atau tidak baik juga?

Monggo……



Jakarta, 11:58; 10Jul2014

No comments:

Post a Comment