Bicara dengan istri
tentang mengapa aku merasa gundah, tidak sabar dengan hal-hal yang terjadi
belakangan ini, membuatku perlu untuk mundur sejenak untuk kemudian maju
kembali.
Mengalami bedrest
karena flu berat selama 3 hari lebih sejak jumat lalu, membuatku tersadar bahwa
aku musti menghidupi hidup dan perjalanan hidup ini.
Kok aku ndak
antusias dengan hidup ku ya?
Membayangkan
tabungan yang akan habis dalam dua puluh delapan bulan dengan asumsi pekerjaan
dan life style tidak berubah membuatku tertegun dan depressed.
Menjalani pekerjaan
kantor yang mana aku merasa ditumpuki permasalahan dimana rekan lain tidak mau
peduli dan membantu untuk mengurai persoalan membuat seolah aku kekurangan
waktu me time dan kurang menikmati hidup. Kok kurang fun ya…
Melihat motorku
teronggok di pojok rumah membuatku berpikir, apakah masih ada waktu untuk
menikmatinya?
Melihat anak-anakku
sudah besar dan mulai menapaki hidupnya, aku mulai menghela nafas, apakah ini
akhir semuanya?
Masak sih semuanya
hanya kekurangan? Yang kulihat hanya masalah? Apakah ndak ada kesempatan? Ndak
ada yang terlihat, terdengar, terasa sebagai KESEMPATAN KEDUA?
Coba tarik
nafas…..tarik nafas yang dalam……………. Mundur dulu…… rasakan kehadiran Tuhan,
Kehadiran Roh Kudus……
Coba mulai dengarkan
musik kembali, cari yang nge-beat, semangat menghentak-hentak. Hayoooooooo
Terima kasih Tuhan,
betapa Engkau tertawa melihatku tertekan yang dibuat sendiri.
Jakarta, 16 Oktober
2017 pada 22:04
No comments:
Post a Comment