Pesta demokrasi telah usah. Jakarta telah memilih Gubernur dan Wakil Gubernurnya.
Sejak 8 bulan lalu, medsos, lingkungan teman, lingkungan kerja, lingkungan keluarga saudara, terpecah belah, masing-masing memiliki ide yang diyakini betapa benar yang dibelanya.
Setelah terpilih, semua kegaduhan dan semua hingar bingar proses pesta tersebut terhenti. Layaknya lagu dengan beat menggairahkan, semua terlibat berdansa, bergoyang, bernyanyi atau sekedar menggoyangkan kepada dan kaki.....lalu tiba-tiba berhenti. Jegleg.......
Kedobrak grombyaaaaannnng.... klotak.
tinggal debu naik menggunung, mirip kabut yang membutakan mata karena jarak pandang menjadi terhalang
What now? how it will be going? Nah....
Monggo......
Jakarta, 24 April 2017
No comments:
Post a Comment