Saat pikiran membebani, bertanya, mencoba mencari jawab,
saat itu pula harap dan kekhawatiran terus mengemuka.
Lepas, ikhlas, rela dan bebaskanlah yang membuat jiwa ini
terbang melayang semburat.
Makin inginku akan penjelasannya sebening harap ini, makin
terseretlah aku dalam terang yang ternyata kubangan lumpur itu.
Makin ku jauhi dan ku tolak tanya penjelasan ini, makin ku
terang dan lepas.
Sssssstttttt
Diamlah
Senyapku menelungkup dalam ramainya pikiran.
Sunyi, lembut, wangi semerbak seperti segarnya buah citrun
yang baru terkena mata pisau pertama kali
Telanjangku bebas, selepas riang dukaku.
Datar ndak tau apa namanya.
Mungkin ini nama bila jiwa dalam pelukan sang Gusti.
Jakarta 19:17, 25Nop2013
No comments:
Post a Comment