Mencari tema ini di mbak google, seperti mencari jarum di
tumpukan jerami. Lho kok begitu?
Mendengar, melihat teman-teman belakangan ini seolah
berjalan tanpa tujuan. Mohon diperjelas, apa benar tanpa tujuan? atau memang
ndak ada tujuan? atau malah sebenarnya tujuannya dulu pernah ada, sekarang ndak
ada yang mau menentukan tujuan?
Monggo menilik pada diri sendiri dulu. Apakah kita menunggu
tujuan baru jalan? Atau kita lebih memilih jalan aja dulu, nantikan ketemu di
jalan. Lha iya kalo ketemu? kalo ndak ketemu, hua ha ha ha
Ingat zaman main band-band'nan sewaktu SMP. Pernah saat manggung, semua pemain sudah
siap, gitaris sudah on, basisst sudah on, drummer sudah on, vokalis sudah on
pegang mik. Saat MC sudah memperkenalkan band kita, dan semua sudah siap,
maksudnya sudah siap main. Tiba-tiba basist kita tanya, ya udah, main.... lagu
apa nih yang duluan? Yuk.... tapi ndak ada yang mau mulai. Drummer yang sudah
melakukan rovel pukulan pada snare drum, tiba-tiba berhenti, lalu bertanya lho
kok belum mulai? lagu apa nih? Nah.....
Kliatannya begini nih yang terjadi bila masing-masing
anggota (band) siap di posisinya, di alat masing-masing, siap memainkan
lagunya. Tetapi ndak ada yang memberi aba-aba untuk mulai. Atau si-pengatur
aba-aba ndak punya "kharisma" untuk didengar anggota lainnya. Ato
memang sejak awal ndak ada yang menunjukkan diri sebagai pemimpin atau
setidaknya semua ndak ada yang mau memimpin.
Beruntung cerita tadi yang berlangsung di perpisahan SMP
tahun 1980-an tersebut hanya terjadi di panggung. Yang walaupun semua mata
penonton melihat, tetapi mereka sudah sibuk dengan besek dan makanan di
pangkuan masing-masing. Untung...... Kan wong jowo untung terus.....
Nah bagaimana kalo hal tersebut terjadi di kelompok kerja
kita, di perusahaan kita, di negara kita, di dunia ini.
Ndak ada pemimpin,
atau pemimpinnya ndak mau memimpin, atau justru malah pemimpinnya ndak dianggap
pemimpin. Atau malah yang terjadi yang dipimpin ndak mau dipimpin?
Lho jadi enaknya pilih mana sih? diam aja? jalan ditempat
(siap-siap doang)? Jalan aja dulu nanti juga ketemu (apanya yang ketemu?
halangan, hambatan, atau justru ide nya?) Atau kita nunggu aja kita jalan ato
ndak, kan ada orang lain yang nanti memimpin. Nah ini yang paling bahaya, sebab
ya kalo nanti ada yang mau memimpin. Kalo ndak? Ya, nanti kalo pemimpinnya
cocok, kalo ndak? hi hi hi...
Mosok kayak negara kita ini, berjalan ditempatkah? berjalan
tanpa tujuankah? ato kita nunggu aja deh, kan nanti ketemu ide ato ketemu pemimpinnya
yang cocok? Lho ini cocok sesuai pilihan penggemar (baca: anggota atau
masyarakat) atau Cocok sesuai dengan zamannya?
Menunggu godot nih...kerennya menunggu Ratu Adil. Ratu? ini
cewek ato cowok? Haaalaaaaaaah... makin panjang nih.
Monggo...
Jakarta 09:41, 20Nop2013
No comments:
Post a Comment