Pengalaman tadi siang aku bertemu dengan teman, sobat lama yang
pernah bekerja bersama, mengundang beberapa pertanyaan menarik.
Kami janjian 2 hari lalu, awalnya merupakan tindak lanjut dari
niatan setelah bertamu 3 minggu lalu di suatu tempat. Ketemu dengan tidak sengaja,
atau tidak direncanakan. Lalu, bersalaman dan saling janji untuk ketemu. Seingat
ku, dulu dia suka bercerita hal-hal yang transenden, sehingga menarik minat ku untuk
berolah opini adu logika serta saling tawar konsepsi hati masing-masing. Dan kebetulan,
dia sangat ahli di bidang itung2an keuangan, sementara, buatku itung2an ya cuma
hobi aja. he he he
Kembali pada pertemuan tadi siang. Karena kesibukannya dan berkah
buatku karena dapat bertemu dan bercengkerama. Banyak belajar aku dibuatnya. Saling
beradu cerita dan bertukar informasi. Ndak terasa 1 jam sudah kami berbincang. Puas dan berkah, karena acara tadi dapat diselenggarakan.
Tanpa sadar, ucapkanku adalah,"semoga sehat, lancar dan sampai ketemu lagi...."
Penginku mengkaji, pertemuan yang hanya 1 jam tersebut.
Coba, rekan-rekan perhatikan, berapa banyakkah pertemuan yang
tidak terjadi, walau sobat atau kawan atau dulu teman dekat yang akan mampir
ke kota kita, dan sekarang dia tinggal di luar kota. Apakah selama ini telah terjadi
perubahan di kita, di dia atau pada cara pandang kita yang "dulu" nya
sama? Ah, ndak usah deh, dia sekarang sudah beda, sudah lain. Dalam hati kitapun,
sudah berguman, ndak jadi ketemu juga ndak apa-apa kok. (mungkin maksudnya, ndak
jadi ketemu juga ndak ada yang hilang, yang rugi atau sejenisnya).
Kadang pertemuan terjadi, tetapi selama waktu bertemu,
justru banyak diam, malah bingung apa yang akan dibincangkan? Padahal selama ini
kalo di sms, bbm atau short message justru rame dan akrab.
Atau justru tali silaturahmi ini jadi beda "rasa" kalo
bertemu fisik dan dengan bertemu secara "online"? Jadi kalo ketemu muka,
justru malah il-fil, hilang rasa "greng" atau rasa"ser" nya.
Ujung-ujungnya, ada rasa kapok, bahkan, ucapan perpisahanpun
hanya sebatas basa-basi. Sehingga ndak tulus. Apalagi muncul,"sampai ketemu
lagi ya.." Atau bahkan saling mendoakan agar sobat kita selamat, sehat sehingga
bisa ketemu lagi.
Ato justru ndak penting lagi adanya pertemuan, baik itu ketemu
muka, ketemu atau saling sapa di telpon, atau sms atau bbm atau sejenisnya. Daripada
basa-basi, malah ndak usah saja deh... Sayang energinya.
he he he ...
Jakarta, 15Aug2013, 15:43
No comments:
Post a Comment