Menilik urutan kejadian kemarin bukan main bungah nya. Bukan
main indahnya, bukan main segar dan enak untuk dikenang.
Dengan niat untuk silaturahim, bersapa, bertegur, dan kalo
diberkahi Gusti Allah untuk lebih dengan ngobrol, diskusi bahkan keputusan, ya
jelas luar biasa.
Dimulai dengan pertemuan temu kangen jam 9 lewat 10 menit,
tanpa terasa ide mengalir, diskusi mendesir, seperti peluru saling meluncur
bahkan tak terbendung. Rekan2 yang selama ini hanya terhubung dengan telpon,
sms bahkan messenger BB, kelihatan ndak sabar untuk memutuskan apakah proyek
kita mau jalan atau menunggu lagi?
Antusiasme yang terlihat di meja pertemuan, tergelar dokumen
yang menunjukkan jadwal yang cukup padat. Begin with the end in mind. Hayuuuuk
laaaah.....
Pertanyaan terakhir: jadi siapa yang mau memimpin? (coba
perhatikan kalimat barusan, dan fokuskan pada kata "mau").
Tiba-tiba semua terdiam. Membisu, sunyi, senyap.... Lho kalo
semua sepakat mau dijalankan, kok ndak ada yang mau? Juga aku?
Ha ha ha, pecahlah tawa renyah (dalam hati....). Akeh
tunggalle.... (ini adalah komentar almarhumah ibu, kalo melihat hal biasa dalam
keluarga, masyarakat...). Semua (orang) juga begitu......
Semua menunggu orang lain mengacungkan telunjuknya. Saling
lihat, saling tertunduk, takut kalo ada yang menunjuk.
Lha gimana, wong semua peserta pakewuh, dan merasa ndak ada
merasa posisi lebih tinggi.
Jadi.....?
Jakarta, 10 Juli 2013, 8:03
No comments:
Post a Comment