Bangun pagi ini, ada aneh yang sudah kurasakan sejak minggu
lalu.
Berkah Gusti Allah, yang membuatku dapat bekerja kembali
bersama sahabat-sahabatku yang sudah kutinggalkan lebih kurang 4 tahun
lalu.
Memang sejak masuk tahun baru 2014 ini, semangat untuk
berkaryaku membuncah mencelat dan menyulut adrenalinku untuk untuk
tersalur. Alhamdulilah. Puji Tuhan.
Refresh sejak kumasuki gedung kantor tercinta ini, dan
menapaki sampai ke lantai tempatku dulu… Wuih, sungguh merasakan banyak memori,
kenangan, senang, seru, baik, buruk, nightmares,
juga harapan tinggi….Wow. Seru juga ya. Bayangan tersebut masih kurasakan
sampai lebih kurang dalam satu mingguku di sini.
Memasuki minggu kedua, kutemui banyak perbandingan,
pertanyaan, juga jawaban yang tersamar, juga yang nyata baik kulihat,
kurasakan, juga kudengar.
Ternyata di akhir minggu kedua, dengan mantap dan bulat
hati, kuputuskan untuk me-reset
pikiran dan hati dalam pembandingan, agar niat untuk open mind dan open heart
dapat dilaksanakan dengan baik.
Memasuki minggu ketiga bulan ini, kuterima penugasan, yang
seperti kuterima di waktu lalu, yakni informal, verbal. Tapi sudah kuputuskan
ini merupakan amanah. Siap bos…!!
Ndak terasa, hari-hariku mulai penuh, padat, dan karena
Berkah Mu Gusti, ternyata sobat rekan kerjaku semua antusias dengan kerjasama
ini. Bahkan informasi yang kuperoleh bertubi-tubi. Luar biasa.
Betul, bahwa sejak penugasan, begitu terasa intensi, aura
dan aroma pola kerja yang “dulu” pernah kulalui. Serasa déjà vu ini terjadi.
Tapi karena sudah kuputuskan dan niat untuk memperbaik diri dari hari ke hari,
maka antusiasme melingkupi ku. Puji Tuhan.
Kamis, tengah minggu, saat konsul dengan dokter, dan
diperiksanya tekanan darah, naik tidak seperti biasanya. Dokter katakan, ini
ndak biasa. Kamu pasti banyak pikiran. Coba. Tetap olah raga dan makan benar.
Siap dok….
Memang sejak menceburkan diri dalam penugasan, ada rasa “tekanan” di punggungku. Dan mood ku
berubah pada sekitaran jam 15. Menurut dokter, sebaiknya kubawa alat pengukur
tekanan tersebut.
Kembali pada pagi ini, secara tidak sadar ku diingatkan oleh
“suara”, yang mengatakan,”Itu kan karena kamu mengalami burden syndrome.
Ya sudah, disadari saja. Disyukuri bahwa kamu bagus pernah mengalaminya. Dan
ini kan pertanda kamu hidup. Dan Gusti
Allah begitu sayang padamu.” Terima kasih Gusti. Terima kasih hati
kecilku.
Terima kasih…ternyata badan fana ini begitu sensitif
sehingga mengirimkan sinyal ini.
Penelusuranku, ternyata betul bahwa karena penugasan ini
sudah kudahului dengan prejudice bahwa ada beberapa hal yang (mungkin) tidak
dilakukan oleh tim terdahulu dalam penugasan ini. Menarik dalam penelusuran ini….terasa bahwa energi
untuk mengalihkan (padaku) begitu terasa. Kelihatan bahwa petugas (selama ini)
memang memilih untuk tidak tuntas dan dalam dalam penugasan. Entah karena takut
atau tidak mau terlibat lebih jauh dan ndak mau kelimpahan tanggung jawab atau
memang ndak minat sebab “ndak high
profile” . Ooops prejudice lagi… Maksud hati adalah
penelusuran, tetapi memang Berkah Gusti yang membuatku dibukakan untuk sensitif
memandang apa yang terjadi.
Mohon maafMu Gusti……
Masuk dalam penelusuran ini, timbul pertanyaan,”apakah
penting mengetahui lainnya?” Ndak sih “Apa perlu mengetahui apakah rekan lain
memang sejalan?” Ndak sih. Lalu…. So what?
Lakukan saja, niatkan yang terbaik, disertai doa, diiringi
doa, semoga apapun hasilnya memberikan manfaat bagi orang yang terlibat di
dalamnya. Amin. Amin ya Gusti…
Semua ini hanya dan
oleh Berkat Mu lah Gusti Allah, junjunganku.
Baik dan Jahat, memang selalu berada dalam satu ranjang.
Selalu. Selalu Bersama. Bahkan kadang dalam satu badan, tidak terpisahkan.
Ampunilah hamba Mu
ini ya Gusti.
Jangan-jangan yang Baik dan Jahat ini memang “hanya” ada di
hati ini. Sementara buat Mu semuanya adalah baik untuk ku dan semua umat Mu.
Sekali lagi, mohon ampunMu Gusti…..
Hamba janji dengan segenap hati untuk tidak melakukan
judgment dan penilaian atau memberi label baik, bagus, buruk, jahat. Sebab semua
label itu hanyalah semu.
Monggo….
Jakarta, 11:42; 24Jan2014
No comments:
Post a Comment