Ternyata
untuk membuat dan mempersiapkan anggaran atau perencanaan kegiatan dan
kebutuhan serta hasil finansial sedemikian membuat kita gamang dan
khawatir.
Saat
mempersiapkan hal ini, kecenderungan kita adalah menampilkan :
- - kegiatan sesedikit mungkin;
- - hasil sebanyak mungkin, tetapi dengan detil seminimal mungkin;
- - biaya ditampilkan sesedikit mungkin;
Ternyata
secara psikologis, mau memberikan pesan bahwa kita sudah memiliki kegiatan yang
pasti, dengan biaya sesedikit mungkin dengan harapan akan menghasilkan sebanyak
mungkin.
Dan lucunya,
serta sudah sering terjadi, adalah bahwa kegiatan yang disampaikan saat membuat
anggaran adalah kurang terperinci, detail, spesifik serta mendasarkan pada
dukungan teknis, sehingga pada kenyataannya, justru kegiatan yang dapat
berjalan di lapangan makin banyak, detil serta runut, bila hal ini ditujukan
untuk memberikan hasil yang baik.
Atau, justru
bila dirasakan terlalu membahayakan hasil sebagaimana dianggarkan, maka pelaku
akan mengurangi aktivitas sehingga hasilnyapun bukan sebagaimana yang
direncanakan melainkan bahkan kurang dari yang dianggarkan.
Banyak pelaku
bingung, bila dihadapkan pada kondisi situasi yang membenturkan pilihan antara
hasil yang dicapai atau biaya / effort
/ upaya yang musti dijalankan.
Tetapi bila
kita disiplin dengan kegiatan yang detil, terperinci serta bercermin dari
kegiatan di lapangan yang ada, maka tidak semua kegiatan memiliki deviasi yang
besar, hanya pada aktivitas yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi saja
yang kita “lepas” untuk memberikan deviasi besar.
Hal ini
berlaku baik pada kegiatan utama (operasional) maupun kegiatan pendukung (support), sebab bila kita musti pilih
dan pilah, maka penting untuk mendetilkan maksud, tujuan, juga makna dari
kegiatan tersebut.
Selesai
melakukan pendetilan masing-masing kegiatan tersebut, maka selanjutnya perlu
dihubungkan dengan perilaku masing-masing detil tadi terhubung.
Kita musti
sering melihat masuk ke dalam (detil) dan keluar (helicopter view) untuk memandang
apakah kegiatan dan perencanaan kita sudah memiliki arah yang benar. Seringkali kita hilang arah saat kita terlalu
dalam terjun ke hal-hal detil (micromanagement),
tetapi kita seringkali lepas kendali dan mentolerir dan tidak efisien saat kita
terlalu macromanagement atau hanya
melihat gambar besar.
Bercermin dari
kejadian ini, maka fleksibilitas kitalah yang memandu, selain common sense untuk merasakan apakah hal yang
berjalan berarti sudah benar dan baik, sementara sebaliknya apakah hal yang kita
rasakan tidak berjalan dapat selalu berarti detil atau hal-hal kecil komponennya
sudah pasti tidak benar atau tidak baik juga?
Monggo……
Jakarta, 11:58;
10Jul2014
No comments:
Post a Comment