Meninpau apa yang dilakukan oleh panutan ku, membuat bulu
kudukku bergidik. Sempat kudengar bahwa
dia sejak kecil yang kalo ditanya apakah yang dicita-citakan? Bila kakak-kakaknya ingin menjadi dokter, insinyur, atau sarjana pertanian, dia malah mengatakan
ingin punya duit buanyaaak kayak Mamah.
Sejak awal kuikut dalam kelompoknya, sering dia katakan,
bahwa suatu waktu nanti kita akan besar. Entah dari mana? Dalam prinsipnya,
kalo orang lain mulai meninggalkan sesuatu biasanya karena sudah mulai ndak ada
daya tarik dalam suatu itu. Tetapi justru menurutnya, di situlah letak “daya
tariknya”. Hidup tidak dilalui dengan
aman, dan nyaman, melainkan kenyamanan akan kita dapat bila diperoleh dengan
cara perjuangan, dan berjalan di “pinggir-pinggir” jurang.
Hidup musti memiliki plan B, C dan seterusnya. Sementara
orang normal hanya mengharapkan terjadinya plan A, syukur-syukur Plan B juga.
Bekerja dan berkarya, musti dilakukan dengan hasrat yang
besar. Passionate. All out, tetapi sekaligus bila terjadi hal yang sebaliknya,
musti rela dan diikhlaskan. Be here now.
Respect pada para sesama, dan menghargai semua orang. Don’t underestimate orang yang kita temui,
jangan-jangan dia memiliki hal yang kita justru tidak miliki, dan bahkan hal
tersebut sangat kita butuhkan.
Tidak ada kawan dan lawan yang sejati, tetapi yang ada hanyalah kepentingan pada suatu
waktu dan tempat.
Persisten dan konsisten. Nah ini hanya pernah kudengar
tetapi tidak pernah disampaikan langsung padaku.
Trust atau yakin, hanya perlu didengar sekali, sebab bila
ditanyakan berulang kali berarti kita tidak yakin. Dan hal ini akan menimbulkan
ketidakpercayaan. Menurutku, di sinilah
letak yakin dan sekaligus keikhlasan.
Demikian sementara yang ingin saya sharing….
Jakarta; 16:07;7Apr2014
No comments:
Post a Comment