Pada suatu
ketika aku ketemu dengan sobat lama, setelah ngobrol ngalur-ngidul maka
sampailah dia menyampaikan, apa boleh minta
tolong.
Sebagai
informasi, sobatku ini dulu sewaktu SMP sama-sama main. Bila ditanya apa cukup dekat, ya. Tetapi
apakah masuk dalam kategori sangat dekat, jawabnya adalah tidak.
Masing-masing
dari kita pernah mengalami masa sulit
dalam berkeluarga maupun sebelum selama masa lajang. Baik karena hal yang berhubungan dengan komunikasi, keuangan keluarga, spiritualitas, seksualitas, mendidik anak serta bagaimana memfasilitasi ego kita dan minat kita
yang belum tentu sama dengan anggota keluarga lain terutama pasangan kita.
Kembali ke
pokok pembicaraan di atas, apakah kita perlu, harus atau selayaknya membantu
sobat atau orang yang memerlukan bantuan?
Bila dijawab
secara lisan, maka jawabnya adalah perlu atau boleh juga sih…
Nah begitu
kita memperoleh informasi tentangnya, maka terjadilah bentrok antara pentingnya
membantu dan dihadapkan dengan sikap yang berbeda dengan nilai atau value kita dalam menghadapi hidup
yang dinamis ini.
Sebut aja
contoh, untuk yang pertama, bila kita mendengar teman kita memerlukan bantuan
karena menderita penyakit yang sudah regular memerlukan cuci darah, maka bila
kita memiliki sedikit dana yang belum teralokasi, maka tentu akan dengan
sukarela dan langsung membantu.
Kedua, bila
ketemu teman yang sedang tidak bekerja, tentu dengan akses kita akan mencarikan
akses untuk bekerja. Tetapi bila teman ini meminta dana saja untuk menutup
hidup sehari-hari. Maukah kita langsung memberi dana ini?
Untuk
pertanyaan kedua, ada beberapa pandangan, bila saya ingat cerita almarhum bapak
dulu sewaktu kecil, beliau pernah menyampaikan bahwa kalau membantu orang tentu
akan lebih berguna bila kita memberikan kail dibandingkan dengan memberikan
ikan saja.
Tetapi bila
dihadapkan informasi di atas, maka yang saya hadapi adalah sobat tersebut lebih
memilih minta dana saja. Ditambah
informasi, bahwa pernah ada beberapa kawan yang membantu memberikan akses untuk
bekerja tetapi respons dari counter party
kita ternyata sang sobat ini justru tidak optimal, tidak betah juga tidak all
out.
Jadi kembali
pada topik kita di atas, akankah kita membantu?
Monggo…..
Jakarta,
15:33; 1Apr2014
No comments:
Post a Comment