Mengalami
ibunda yang sakit dan bahkan sempat kritis tadi malam, mengingatkanku tentang
makna penting dan urgent.
Selama ini
seringkali kata ini disalahartikan bahkan dimaknai dengan sembrono dan makna
dalamnya direduksi, sehingga dipakai semena-mena.
Sebagai
contoh:
betapa rekan
saya pernah marah dan tersinggung saat dia katakan," Dik tolong kamu
datang ke meeting X ya, putuskan dan selesaikan pekerjaannya. Ini penting dan
urgent." Sementara, saya saat itu
sedang menyelesaikan tugas yang penting juga dan sudah menjelang final
penyelesaiannya.
akhirnya
saya jawab,"bro, memangnya kenapa penting dan urgent? Apa ada yang mau
meninggal? Atau sakit keras sedang sekarat atau kritis?"
Pendek
cerita, dia tersinggung dan menjawab,"Ini penting. Titik. Tolong
(maksudnya: Perintah...!!) tinggalkan tugas lainnya. "
Waduh....ternyata
benar-benar dia ndak paham makna penting dan urgent yak.
Membongkar
dan menganalisa makna kata penting
dan urgent, sepegetahuan saya pastinya sesuatu yang membuat hidup
manusia ini antara hidup atau mati. Kalo ndak masuk dalam kriteria ini, ya ndak
penting apalagi urgent.
Kalo makna
ini ndak ada atau ndak sepenting sampai ada (tugas) yang perlu ditinggalkan
karena sekarat, ya kurang penting laaah....
Kembali ke
pengalaman ibunda tadi malam, saat mengalami kritis, bahkan sampai sempat flat
denyut jantungnya, Itu baru penting dan urgent. Sebab seluruh anggota keluarga,
atau handai tolan yang mengenal beliau pasti akan hadir tanpa bertanya ini itu,
tanpa bertanya perlu mempersiapkan apa nanti? dst dst. Walau sepenting apapun
tugas yang sedang dihadapi oleh para handai tolan tersebut. Lha wong sudah
kritis....ya musti langsung meluncur ke TKP atau tempat ICU rumah sakit.
Dan saat di TKP
pun, ndak akan bertanya lagi... kenapa ini? kenapa itu? nanti bagaimana? No need
more questions...
Nah sahabat ku
tercinta, apakah mas/mbak sekalian mengalami dan masih perlu (dan penting) untuk
bertanya lagi: "ini penting dan urgent" kah?
Hayuuuuuuk aaaah.
Monggo.
Jakarta, 07:05,
13 September2013. Friday the13. Jumat Kliwon
No comments:
Post a Comment