Seringkali saya terjebak dalam perjoangan dan pencarian
serta pengorbanan untuk mencari kepastian. Pertanyaan dilayangkan, pertemuan
dilaksanakan, perjalanan direncanakan. Tapi adakah kepastian? Seringkali justru
hutan gelaplah yang ditemui. Semua orang melengos, alampun diam membisu. Terang
surya menyinari, guyuran hujan melebat, membuat orang termasuk saya mengira
bahwa itu tanda dari Tuhan, Gusti Allah kita
.
Semua diam, tidak memberi jawab, bahkan untuk sekedar
kehangatan dan sekedar pelepas dahaga dari pencarian yang panjang...
Apa masih tetap perlu dan penting untuk mencari dan
memperjoangkan kepastian di hidup yang memang tidak pasti. Bukankah sering kita
temui bahwa yang pasti justru ketidakpastian?
Apa ya tetap ada kepastian naik pangkat, kepastian
sejahtera, kepastian hidup akan membaik? Sementara hidup dengan segala gejolak,
dinamika serta perubahannya justru membuat kita hidup?
Lho......? Jadi sebaiknya bagaimana?
Apa masih perlu dan penting untuk mencari kepastian? Monggo
diputuskan.....
Sementara saat hidup kita terhimpit banyak hal masalah, beda
kenyataan dari harapan, serta tekanan dari pekerjaan, keluarga serta perjoangan
mencari kepastian tadi, kita menginginkan bahkan “mencari” dan mendambakan
(seolah-olah tidak ada di tempat dan waktu kita saat ini dan di sini) untuk
mencari kebebasan. Bebas untuk apa sih? Kelegaan untuk berbuat apa? Buat apa? Melepaskan
dari siapa? Dari apa? Mengapa penting untuk diperjoangkan? Bukankah kita yang
mencari kepastian, memperjoangkannya, lalu dalam perjalanannya, justru mencari
kebebasan untuk berbuat apa saja, buat siapa saja?
Pertanyaannya adalah: apa kita merasa tidak bebas? Dari siapa?
Untuk melakukan apa?
Kalo dikatakan nanti kan berarti kita melanggar hukum? Aturan?
Kesepakatan?
Kembali pada pertanyaan, apa kita tetap tidak punya pilihan?
untuk mengambil keputusan?
Kok malah membingungkan ya.....????
Jadi sebenarnya yang dicari kepastian atau kebebasankah? Apa
kita punya pilihan untuk mengambil keputusan? Mengapa kita takut? Takut pada
apa? Siapa? Kenapa?
Mosok pejoang, takut konsekuensi? Lha kalo gitu ngapain kita
berjoang?
Monggo......
Tanjung Redep, 9:00, 11Feb2013
No comments:
Post a Comment