Belajar "mingkem"
Selamat pagi beranjak siang rekan, sedulur dan semua sahabat tercinta...
Sedikit ingin berbagi...
Betapa berkah hidup ini luar biasa yak... Setelah melewati masa recovery
hampir satu bulan "cabut 4 gigi geraham bungsu" 9 Desember lalu, saya
mengalami beberapa kejadian berkah....
Pertama, biasanya di saat menjelang tutup tahun, kami di kantor justru
semakin terpacu untuk menyelesaikan "almost impossible (baca: very
challenging) assignment". Sebab kebiasaan (seru) di kantor kami adalah,
semakin sempit waktu, semakin tinggi tingkat keberhasilan, makin seru.
Istilah kami adalah, memacu adrenalin, bagi khusus penggemar saja.
Beberapa anggota tim, memang mengerjakan dengan beberapa anggota badan.
Kalo mustinya yang bekerja cukup hati, pikiran dan action saja (baca:
tindakan), sering ketambahan dengan mulut..... Ha ha ha maksud saya,
kalo almarhum ibu saya dulu selalu menyarankan, kalo kerja ya tangan dan
kaki aja, mulut ndak perlu ikutan. Sebab kalo ketambahan mulut komentar
dan mengeluh, akan mengurangi kecepatan dan fokus.... Jadi inget deh...
Kebetulan saya sejak bulan-bulan terakhir pindah tugas lagi, kok malah
kebetulan, tugas mulut ini menjadi berkurang. Justru makin sering
menambah tugas hati dan pikiran saja. Cocok tuh... Kembali ke Desember,
dan justru ditambah dengan operasi (tingkat menengah) cabut gigi, karena
secara fisik masih sakit dan engsel rahang cape kalo banyak ngunyah dan
ngomong, maka justru lebih sering menahan (baca: mengurangi bicara
aja). Jadi hanya yang perlu dan penting baru bicara. Daripada daripada
kan.....
Pas banget. Ternyata Gusti Allah kok ya bener-bener, bener-bener Luar
Biasa..... Berkah itu membuat (baca:memaksa) saya lebih mengolah hati,
pikiran. Ya, kalo ndak perlu dan kurang penting, yo wis di-ndem saja,
ditelan saja. Ndak perlu di-ke-ataskan ke pikiran, apalagi dikeluarkan
ke mulut menjadi saran ato ungkapan (apa saja....)
Lha ternyata telah mengubah pola pengolahan input, proses, output. Lebih enteng jo.......
Terbawa sampe sekarang.....
Hayo siapa yang mau jalan hidupnya lebih uenteeeeeng....ngacir.....
Jakarta 8:50, 3jan2013
hehe...betul Pak Didik....mingkem lebih baik daripada kebanyakan mangap pak...hahaha
ReplyDeletewah, kebetulan, saya ini suka mingkem.. hehehe. makasih ya mas..
ReplyDelete