Showing posts with label iri. Show all posts
Showing posts with label iri. Show all posts

November 21, 2013

Kenapa Dengki

Sumber: Kompasiana, diposkan oleh Ardi Firgi tanggal 24 Feb 2012.

Jika ada orang berbicara mengenai kita di belakang... itu tandanya kita berada DI DEPAN

Saat orang berbicara merendahkan diri kita... itu tandanya kita sudah berada di tempat yang LEBIH TINGGI

Dan saat orang berbicara dengan nada iri mengenai kita... itu tandanya kita sudah jauh LEBIH BAIK dari mereka

Bukankah saat orang berbicara buruk mengenai kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan mereka... itu tandanya kehidupan kita sebenarnya LEBIH INDAH dibanding mereka

Kehidupan akan terasa indah bila kita menyingkirkan rasa iri, dengki dan benci terhadap orang suka ataupun tidak kepada kita

December 07, 2011

Cemburu

Baru saja saya baca buku berjudul Para Guru Kehidupan, pada halaman 140 yang menyebutkan tentang cemburu disebutkan sebagai berikut cuplikannya...

"...Allah itu Maha Cemburu? padahal, buat apa Allah camburu kepada mahluknya... dan apa kecemburuan manusia itu terhadap sesamanya?

Nah ini bagian menariknya,"Allah cemburu itu, karena Allah hanya ingin supaya kita beribadah padaNya, dan tidak berpaling selain dariNya, dan itu sebagai tanda cinta kepada makhlukNya... Sementara, kalau manusia yang cemburu, lebih sering kecemburuan itu muncul karena iri, ketidakmampuan dirinya terhadap suatu hal atau keadaan..."

Sungguh sangat menarik untuk dibongkar...

Allah, Gusti Maha Pencipta kita ini begitu luar biasa, bahkan menurut kitab suci, saat menciptakan manusia, sebagai perwujudan dari kasih sayangnya, yang diberi percikan Dzat Tuhan. Menarik lagi, bahwa Tuhan tidak menciptakan kita sebagai robot yang "fungsinya" menyembahnya tetapi dengan "free-will" yang dapat dengan kemauan kita dapat melakukan apa saja, termasuk berpaling dariNya. Dan Allah tahu akan hal itu.

Dari beberapa buku yang saya baca, dinyatakan bahwa Tuhan Allah memperkenankan kita mengalami banyak hal dan memutuskan sendiri. Beliau sebenarnya tidak membutuhkan kita "membela"nya, wong Beliau adalah Maha SegalaNya.

Nah, manusia yang hanya ciptaanNya ini sering tergoda untuk menuntuk wujud kesempurnaanNya. Lha apa bisa? Monggo direnungkan.

Pagi tadi sewaktu saya bangun dan melihat langit biru Jakarta, terbetik hati ini memujiNya, Puji Tuhan atas ciptaan yang luar biasa ini. Biarpun setiap waktu kota tercinta ini dipenuhi (dengan sukarela, sadar dan tidak sadar) oleh polusi yang membuat langit berwarna abu-abu, tetapi dengan perkenanNya, pagi tadi masih dapat biru kembali.

Wong langit saja bisa bisa diubahNya, apa upaya kita (yang ciptaanNya) ini begitu hebatnya sehingga "membela Tuhan" terhadap ancaman sesama dianggap begitu berjasa. Hayoooo, monggo diendapkan dulu.

Ya sudah sepantasnya kan kalo kita ini bersyukur, dan berbuat baik. Wong kasih sayangNya selalu melingkupi kita, keluarga kita dan tempat dimana kita singgah.

Jadi? Opo ya pantes kita bermegah diri?

Sahabatku, matur nuwun sudah mampir, Tuhan memberkati selalu.


Jakarta 15.17 Des07,2011