Yang saya diajarkan oleh ibu dan bapak, sejak kecil, "Ndul, kamu jangan tergantung pada apapun. Sebab kamu lahir ndak bawa apa-apa, nanti juga kalo dipanggil Gusti Allah juga ndak bawa apa-apa? Wong tanah untuk menerima kamu aja hanya 2 x 1 meter." Semua pemberian Tuhan, itu semua hanya "dipinjamkan", jangan pernah merasa "nge-milik-i" apalagi menjadi seolah ndak bisa hidup kalo ndak ada.
Jadi bagaimana kita perlu bersikap?
Hidup ini mudah bila kita menyikapinya dengan "enteng". dan tentunya sebaliknya.
Pernah suatu ketika, bapak komisaris kami menyampaikan bahwa beliau tidak (akan) membawa handphone, sehingga apa yang beliau jadwalkan pada hari itu, sudah terjadwal sebelumnya. Apabila ada hal yang mendadak, ya ndak bisa berubah.
Luar biasa!! hare gene ndak pake handphone... wuih di luar kebiasaan tuh, ndak normal tuh, ndak wajar tuh. Wong saya aja kalo ketinggalan handphone, merasa ada yang hilang, biarpun ndak ada yang "nyari" (biasa sok penting kan...)
Lha kalo ada orang yang bilang, saya ndak bisa hidup tanpamu (hayo ingat kalo kita pacaran dan lagi kasmaran berat, pernah kan bilang begini?) Hayo ngaku...
Ini juga jenis kelekatan lain.
Demikian saya sampaikan. Tuhan memberkati rekan pembaca sekalian. Amin.
Jakarta 11.20 9Sep2011
No comments:
Post a Comment